TUGAS IPS Kelas VII
Tentang
SUMBER DAYA ALAM
1.
Analisis Sebaran
Sumber Daya Perikanan di Indonesia. ?
a. Perikanan Laut
Dari peta tersebut, dapat dilihat daerah penangkapan ikan laut, yaitu
hampir semua pantai di Laut Nusantara. Akan tetapi, daerah tangkapan yang
paling banyak adalah sebagai berikut.
·
Perairan Selat Malaka yang berpusat di Bagan Siapi-api. Ikan yang ditangkap
adalah ikan terubuk.
·
Perairan pantai Jawa Barat, Cilacap (Jawa Tengah). Ditangkap ikan tenggiri
dan rumput laut.
·
Perairan Bitung (Sulawesi Utara), ditangkap ikan tuna atau cakalang atau
tongkol.
·
Perairan Kepulauan Solor dan Kepulauan Alor (Nusa Tenggara Timur),
ditangkap ikan paus.
·
Perairan Ambon, ditangkap ikan cakalang, ikan hias, dan rumput laut.
·
Perairan Kepulauan Aru (Maluku) di perairan Dobo, ditangkap udang laut
besar dan mutiara.
·
Perairan Kepulauan Banda, Kepulauan Kai (Maluku) banyak terdapat rumput laut,
bunga karang, dan teripang.
b. Perikanan Darat
Dari Peta Persebaran
Perikanan Laut dan Darat di Indonesia, dapat disimak sebagai berikut.
·
Sumatera: perikanan tambak atau empang di pantai utara Aceh; perikanan rawa
pasang-surut di rawa-rawa pantai timur Sumatera; perikanan sungai di
sungai-sungai Sumatera; perikanan danau di danau-danau Sumatera.
·
Jawa: perikanan tambak, di pantai utara Jawa, pantai selatan atau barat
Madura; perikanan kolam di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur; perikanan
danau dan sungai (hampir di seluruh Pulau Jawa).
·
Sulawesi: tambak di pantai Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara pantai
timur.
·
Kalimantan: tambak di pantai barat dan selatan Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur; perikanan sungai hampir di
sungai-sungai seluruh Kalimantan.
2. Analisis mengapa Indonesia Kaya akan potensi
perikanan. ?
Karena
Laut merupakan 2/3 dari luas wilayah Indonesia,
yaitu 5,8 juta km2 dan Salah satu potensi sumber daya laut yang
telah lama dimanfaatkan penduduk adalah sumber daya perikanan. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari
adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan ikan untuk melakukan
regenerasi sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak akan mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan
internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan ialah 80% dari potensi
lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah
tangkapan ikan di Indonesia mencapai 5,4 juta ton per tahun. Ini berarti masih
ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan, yaitu
sebesar 720.000 ton per tahun.
Jika
dibandingkan sebaran potensi ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum
antara Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan
rata-rata kedalaman 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan
pelagis kecil. Kondisi yang agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur
yang kedalaman lautnya mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia Timur, banyak
ditemukan ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang
3.
Menganalisis
mengapa kekayaan sumber daya alam perikanan belum dimanfaatkan secara optimal
oleh masyarakat Indonesia. ?
·
Karena belum
maksimalnya upaya pemerintah dalam membangun tata ruang kelautan dan lingkungan
laut yang bagus.
·
Minimnya minat
anak-anak muda tentang budaya maritim
·
Sumber daya laut
belum diperuntuhkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat
·
Minimnya SDM
tentang Pendidikan dan Iptek bidang maritim dan Kelautan
4. Analisis
hutan mangruve di Indonesia. ?
Hutan
mangrove atau lebih dikenal masyarakat sebagai hutan bakau
merupakan tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut. Pada saat air pasang, hutan
mangrove tergenang oleh air laut dan pada saat surut, hutan mangrove bebas dari
genangan air laut. Biasanya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai
yang terlindung, muara sungai, maupun laguna. Tumbuhan yang hidup di hutan
mangrove tahan terhadap garam yang terkandung dalam air laut.
Adapun sebaran hutan mangrove pada
sejumlah pulau besar di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
|
5.
Analisis
Faktor-Faktor yang mempengaruhi sebaran hutan mangrove di Indonesia. ?
Hutan
mangrove memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Fungsi ekologis hutan
mangrove adalah sebagai habitat atau
tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, atau berkembang
biak. Fungsi ekologis lainnya dari hutan mangrove adalah melindungi pantai dari
abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Penduduk biasanya memanfaatkan kayu sebagai bahan
kayu bakar dan bahan pembuat arang.
6.
Analisis
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kerusakan hutan mangrove di Indonesia. ?
Penyebab kerusakan hutan mangrove
adalah aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup serta tidak sesuainya
faktor alam dengan kondisi fisik yang dibutuhkan hutan mangrove.
7.
Menganalisis
upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan mangruve di Indonesia. ?
Disarankan agar dilakukan penyuluhan
terhadap penduduk dan dilakukan rehabilitasi terhadap hutan mangrove yang
mengalami kerusakan dengan penanaman kembali.
8.
Menganalisis
sebaran terumbu karang di Indonesia. ?
Terumbu karang merupakan terumbu yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral. Terumbu itu sendiri
berarti batuan sedimen kapur di laut. Koral adalah binatang yang menghasilkan
kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni, mereka akan
membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia
mencapai 284.300 km2 atau 18% dari terumbu karang yang ada di dunia. Kekayaan
terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, tetapi juga keanekaragaman
hayati yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang juga yang
tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang,
2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.
9.
Melakukan
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang di Inodesia. ?
Terumbu karang akan tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut
antara 21O – 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari suhu perairan
tersebut, pertumbuhan terumbu karang kurang bagus. Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantas jika terumbu karang banyak
ditemukan di Indonesia. Terumbu karang juga akan tumbuh dengan baik pada
kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan
terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman
tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga kurang baik. Selain persyaratan
tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas atau kandungan garam air
laut yang tinggi.
Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara
sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat masuknya air sungai ke
laut.
10.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang di Indonesia. ?
Kerusakan terumbu karang bisa terjadi karena faktor
alam dan faktor manusia beikut penyebab kerusakan karang meliputi :
ü Faktor Alam
Misalnya hempasan ombak
yang mematahkan karang atau ikan adan hewan laut lainnya yang menjadikan karang
sebagai mangsanya. Akan tetapi, regenerasi dan pertumbuhan karang menggantikan
kerusakan ini.
ü Pengendapan
Sedimen
Pengendapan yang
berasal dari sedimen tanah yang tererosi karena penebangan hutan sehingga tanah
tersebut terbawa ke laut dan menutupi karang dari sinar matahari.
ü Aliran Air Yang
Tercemar
Aliran air yang sudah
dicemari oleh limbah sisa pembuangan dapat lambat laun akan membuat karang
mati. Bahan pencemar bisa berasal dari berbagai sumber, diantaranya adalah
limbah pertanian, perkotaan, pabrik, pertambangan dan minyak.
ü Pemanasan Suhu
Bumi
Pemanasan suhu bumi
dikarenakan pelepasan karbon dioksida (CO2) ke udara. Tingginya kadar CO2
diudara berpotensi meningkatkan suhu secara global yang dapat mengakibatkan
naiknya suhu air laut sehingga karang menjadi memutih (bleaching) seiring
dengan perginya zooxanthelae dari jaringan kulit karang, jka terjadi terus
menerus maka pertumbuhan terumbu karang terhambat dan akan mati.
ü Uji coba
militer
Latihan militer yang dilakukan sering tidak
memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Pengujian bahan peledak dan
radiasi nuklir memiliki potensi meningkatkan kerusakan terumbu karang serta
menyebabkan mutasi pada terumbu karang.
ü Eksploitasi
yang berlebihan
Kebanyakan nelayan tidak mengerti pentingnya karan
bagi kehidupan, sehingga eksploitasi besar-besaran sering dilakukan,
penambangan terumbu karang tentu perlu di awasi ka
rena dampaknya yang bisa menghancurkan bahkan menghilangkan spesies terumbu karang.
rena dampaknya yang bisa menghancurkan bahkan menghilangkan spesies terumbu karang.
ü Asal
melempar jangkar
Para nelayan bahkan perahu sewaan terkadang
menambatkan jangkar di sembarang tempat. Jangkar yang di jatuhkan sembarangan
dapat merusak terumbu karang.
11.
Jelaskan terumbu
karang sehingga wajib dijaga dan dilestarikan. ?
Terumbu karang memiliki banyak manfaat.
Manfaat terumbu karang dapat bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial
ekonomi. Adapun gambaran tentang manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai
berikut.
1.
Manfaat ekonomi, yaitu sebagai sumber
makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
2.
Manfaat ekologis, yaitu mengurangi
hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
3.
Manfaat sosial ekonomi, yaitu sebagai
sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu
karang juga menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan
penduduk sekitar dari pariwisata.
Sumber:
ü
Iskandar, L. 2009. Geografi 2 : Kelas XI SMA
dan MA. Jakarta. PT. Remaja Rosdakarya