Sejarah Lahirnya Improvisasi
Improvisasi adalah sejalan dengan lahirnya music ber-genre ‘blues’. Blues merupakan gejolak hati para budak Negro yang menginginkan kebebasan akibat system perbudakan. Budak belian dari Afrika terssebut dipaksa bekerja di perkebunan-perkebunan milik orang Eropa di Amerika, terutama disepanjang sungai Mississippi pada abad 18. Perilaku mereka dibatasi, bahkan untuk saling berkomunikasi pun sangat dilarang. Komunikasi yang mereka lakukan adalah bernyanyi, bersiul, atau memukul benda-benda yang ada di sekelilingnya. Gaya bernyanyi dan siulan mereka mengandung untaian nada-nada yang membentuk melodi. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya music Blues-Jazz dan konsep music dunia.
Akhirnya, harapan dan keinginan mereka untuk mendapatkan dan menikmati kebebasan tercapai juga dengan dihapuskannya system perbudakan di Amerika. Setiap hari para budak Negro bergembira bernyanyi, menari, terutama disepanjang jalan kota New Orleans. Gaya nyanyi mereka itulah yang disebut dengan ‘Blues’ atau rintihan kesedihan yang dituangkan kedalam bentuk nyanyian. Selanjutnya, para budak Negro banyak yang mulai memainkan alat-alat music bekas peninggalan majikannya untuk mengiringi nyanyian mereka (blues). Terciptalah suatu tangga nada hasil kreasi budak Negro yang disebut dengan tangga nada ’Blues Not’ atau lebih popular dengan tangga nada Pentatonis Blues. Blues berkembang menjadi music Jazz dan membentuk cabang music blues lainnya, seperti Country Blues, Urban Blues, Blues 12 Bar, dan Rhitem and Blues.
Jazz merupakan salah satu genre music berasal dari music Blues dan dipengaruhi oleh music klasik yang sering didengarkan oleh para majikan mereka dalam suatu jamuan maupun acara dansa anatarkerabat. Nuansa harmoni music klasik member inspirasi atas tercipnya pola-pola harmoni melodi Jazz. Selain itu, Jazz juga dipengaruhi oleh Marching Band. Sama halnya dengan Blues, Jazz pun berkembang membentuk style lainnya, diantaranya Ragtime, Boogie Woogie, Swing, Bebop, Fusion, Jazz Rock, Jazzy, Foxtrot, Samba, dan Bossanova. Memainkan music Jazzdari slah satu bentuk irama Swing, Bebop, atau Fusion, pasti dituntut adanya pengembangan dan keratifitas yang disebut dengan ‘Improvisasi’. Dalam bermain Improvisasi, dibutuhkan materi atau bahan notasi yang akan dibentuk menjadi pola improvisasi. Agar Improvisasi menjadi harmonis, diperlukan teknik Improvisasi, teknik dinamika, teknik penghayatan. Improvisasi dikatakan sempurna jika disertai dengan ekspresi (penghayatan), harmoni (music klasik), dan progresif (semangat marching band).
Pada dasarnya, Blues-Jazz dan Improvisasi mempunyai arti yang sama, yaitu keinginan untuk memperoleh ‘kebebasan’ berekspresi dalam menghasilkan karya cipta tanpa terikat oleh aturan yang ada. Improvisasi didalam permainan music adalah memainkan komposisi music tanpa terikat pada melodi dasar, tetapi masih didalam putaran konsep akor music tersebut. Dari pengertian diatas, Blues, Jazz, dan improvisasi dapat disimpulkan sebagai berikut.
• Blues adalah gejolak dari keinginan yang terpendam dan terbelenggu menuju hidup bebas dan menentukan kehidupannya sendiri tanpa terikat dengan aturan yang dipaksakan.
• Jazz adalah potensi musikalitas didalam diri manusia yang salah satunya melahirkan berbagai bentuk irama, seperti Ragtime, Boogie Woogie, Swing, Bebop, Fusion, Jazz Rock, Jazzy, Foxtrot, Samba, dan Bossanova. Musikalitas mencakup naluri, insting, pola piker, emosi, ekspresi, perasaan, dan harmoni music menjadi satu kesatuan.
• Improvisasi adalah potensi kreaktifitas didalam diri manusia yang selalu mempunyai keinginan unutk melakukan perubahan-perubahan dan menciptakn hal-hal yang baru.
Imrovisasi merupakan kebebasan berekspresi dan berkreasi untuk menghasilkan karya-karya baru yang lebih inovatif. Dalam menjabarkan tidaklah sederhana memainkan notasi-notasi diluar lagu aslinya, meskipun hal ini sudah bisa disebut memainkan improvisasi atau hasil permainan improvisasi anda terdengar indah, harmonis, progresif. Improvisasi bersifat ekspresif, artinya baik buruknya suatu produk improvisasi sangat ditentukan oleh kondisi emosi dan perasaan orang yang sedang memainkannya. Jika perasaanya sedang tidak menentu, improvisasi yang dihasilkannya tentu terdengar kurang baik. Sebaliknya, jika perasaannya sedang senang dan gembira, improvisasi yang dihasilkannya akan terdengar indah, harmoni, dan bersemangat.
Bermain improvisasi belum bisa disebut pemain improvisasi (improvisator). Bermain improvisasi adalah tahapan unutk bisa memainkan notasi-notasi yang berbeda dengan melodi lagu aslinya. Seseorang bisa dikatakan improvisator jika ia telah memahami dan mampu memainkan notasi-notasi diluar melodilagu aslinya dengan menyertakan berbagai unsure sebagai berikut.
1. Kompetensi (Skill)
Memiliki kemampuan secara teknis, fisik, serta menguasai teori dan dasar-dasar permainan improvisasi untuk semua jenis musik dan karakter irama.
2. Kapasitas (capacity)
Memiliki wawasan dan kemampuan menginterpensikan dan mengimplementasikan materi atau bahan notasi untuk dibentuk menjadi improvisasi.
3. Harmoni
Memiliki sensibilitas yang baik dalam mengekspresikan, mencipta, dan membentuk pola dan kalimat improvisasi dalam membangun kekuatan harmoni menjadi produk improvisasi.
Seorang improvisator perlu memahami prinsip-prinsip berimprovisasi, menguasai materi, dan teknik berimprovisasi. Menjadikan improvisasi bukan hanya sekedar pertunjukan hiburan, tetapi cermin kreaktifitas yang sesulit apapun dimainkan, tetapi orang awam sekalipun dapat dengan mudah memahaminya. Dalam hal ini, Blues merupakan eksperial learning yang menjadi dasar dalam proses pengenalan dan pembelajaran untuk menjadi seorang improvisator. Memainkan improvisasi blues dapat mengisi dan memdidik anda untuk bermain dengan penuh karakter serta penghayatan. Improvisasi merupakan pertunjukan diri. Ini akan menjadi media yang cukup efektif untuk mempromosikan anda dalam memainkan, memilih, dan memilah satuan-satuan nada menjadi konsep terstruktur seperti dalam tema cerita, yaitu pembuka, alur cerita, klimaks, dan penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar